MATEMATIKA
DAN ILMU ALAMIAH DASAR
Tugas 3
Disusun
Oleh:
Anjas
Marantika (17515657)
Novia
Alverina Fani (15515122)
Rocheline
Jasmine (16515230)
Siti
Soleha (16515640)
Bekasi
2017
TUGAS TIGA (3)
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
A. PERKEMBANGAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL
1. Perkembangan Secara Seksual dan Aseksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi
pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya
pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
·
Tanpa
pembuahan, yaitu pada peristiwa Partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat
tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
·
Dengan
pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
Ø
Konjugasi,
ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya
Paramecium.
Ø
Anisogami,
yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan
mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di
dalam rahim.
2. Contoh Perkembangbiakan Secara Seksual dan Aseksual
1. Aves
Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua
jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar). Ada burung yang
mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi
daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali
musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali
musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan burung
jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang mendapat makanan dari
cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut.
2. Amfibi
Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan
fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan
air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong.
Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami
metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur
satu tahun katak telah menjadi dewasa
* Perkembangbiakan Aseksual
Dalam reproduksi aseksual,
suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari
spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh
dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi
kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk
melakukan reproduksi aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan
invertebrata terjadi dengan cara:
Ø
Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel
menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel
dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi
pada Volvox.
Ø
Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria)
pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan
sporozoit.
Ø
Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
Ø
Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian
tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria
dan Bintang Laut
Reproduksi adalah suatu proses biologis di
mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar
mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu
organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu
dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang
sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi
aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada
organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk
melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan
dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia
normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih
kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih
sederhana, biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
* Reproduksi Seksual
Mula-mula Hifa berbeda jenis saling
berdekatan. Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk
Anteridium, masing-masing berinti haploid. Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu
saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk
ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa
askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara
inti-inti tetapi tetap berpasangan.
Pada ascomycota yang memiliki badan buah,
kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang
disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti
haploid dikariotik.
o
Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
o
Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus
sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh
di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
o
Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid
melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploidakan
membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi
dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang
tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi
pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat adalah
agamogenesis yang adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual
adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan
protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
Sementara semua prokariota bereproduksi
secara aseksual (tanpa pembentukan dan fusi gamet), mekanisme transfer gen
lateral yang seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi kadang-kadang
disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang lengkapnya reproduksi seksual
relatif jarang terjadi di antara organisme multiseluler, terutama hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa
kemampuan untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di antara mereka.
Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki
manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting
atau dalam lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan
keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman
genetik, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kendala perkembangan
mungkin mendasari mengapa beberapa hewan telah melepaskan reproduksi seksual
sepenuhnya dalam siklus hidup mereka.
Reproduksi aseksual misalnya Membelah diri,
Tunas (Reproduksi), Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis,
Partenogenesis, dan Apomiksis.
contoh reproduksi pada tanaman Sarcoscypha
coccinea
Sarcoscypha coccinea
Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup
terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap
melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau
pseudohifa.
B.
GEOGRAFI
DALAM MANUSIA
1. Penyebaran Makhluk Hidup
Ada 2
faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup di bumi, yaitu:
Faktor
Abiotik, yang terdiri dari:
o Iklim
Faktor
Iklim dapat dikatakan sangat berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup
dimuka bumi. Dan didukung oleh beberapa faktor. Yaitu kelembapan udara:
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang
sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup
di daerah yang sangat basah.
Berdasarkan
tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang
sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang
sangat rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang
sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti
anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang
sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada
air
d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis
tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim
kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Kaktus
Anggrek Lotus Cendawan/jamur
Ø Suhu: Kodisi suhu udara sangat berpengaruh
terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya,
serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi
spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol
bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya.
Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan
lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan
sebagainya.
Ø Angin : Angin sangat membantu dalam proses
penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi
tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran
benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
Ø Curah hujan: Untuk memenuhi kebutuhan akan
air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara.
Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter
yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis
vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan
vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan
makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat hewan khas
seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah singa
dan harimau.
Yang
paling berpengaruh adalah intensitas cahaya. Semakin banyak intensitas cahaya
dalam suatu lingkungan, maka pesebaran organisme pun akan lebih padat..
Sedangkan Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan
hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang
ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya. Kelembaban berpengaruh langsung
terhadap kehidupan tumbuhan.
o Relief (Bentuk Permukaan Bumi)
Bentuk
bumi yang tidak rata juga menyebabkan pesebaran makhluk hidup. Bentuk bumi yang
berbeda – beda menyebabkan suatu daerah dengan daerah yang lain memiliki
intensitas cahaya yang berbeda – beda. Jika suatu daerha lebih banyak mendapat
penyinaran matahari makan daerah itu padat akan vegeatasi. Selain itu juga
didukung dengan keadaan tanah, air dan suhu.
o Kondisi Tanah
Hal ini
paling berpengaruh bagi tumbuhan. Karena, jika suatu wilayah mempunyai kondisi
tanah yang baik maka tumbuhan pun dapat dengan mudah tumbuh disana. Baik atau
tidaknya kondisi tanah dipengaruhi oleh butiran tanah, mineral, humus,
sirkulasi udara dan air tanah.
Faktor
Biotik
Merupakan
komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan,
jamur, bakteri, dll. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan
berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor
biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme
makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih
terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut :
o Individu
Individu
merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan
hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya,
seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh
alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme
harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk.
Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau
melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku
demikian disebut adaptasi.
Ada
bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: Adaptasi
morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya,
adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya, adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang
didasarkan pada tingkah laku.
o Populasi
Kumpulan
individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam
populasi ini disebut dinamika populasi.
Dinamika
populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalah
perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah lain atau peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme di daerah yang
didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan
populasi.
Emigrasi
adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan
meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan
jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan
tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila
ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana
alam, dan wabah hama.
o Komunitas
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.
Dalam
komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
o Ekosistem
Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
2. Pembagian
Wilayah Berdasarkan Iklim
o Daerah Tropik
Beriklim
panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga
Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies
tumbuhan yang dapat membenntuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
Ø
Pohon-pohonnya
besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
Ø
Cabang
pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
Ø
Di dalam
naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi
dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung
cabang atau dahan tempat menempel
Ø
Tanah
dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini
menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan.
Ø
Di lapisan
terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Di dalam
hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang, mulai dari bakteri
pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya.
Tumbuhan di daerah ini memiliki ciri, yaitu berukuran kecil, tumbuh ketika
hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh
pada musim penghujan tahun berikutnya.
Di
pedalaman daerah tropik lain terdapat beberapa gurun pasir yang kondisinya jauh
berbeda dengan lingkungan hutan tropik. Ciri lingkungan abiotiknya : suhu udara
pada siang hari sangat tinggi, sekitar 50oC sedangkan pada malam hari dapat
mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi, yang
berakibat pada tanahnya yang tandus. Dengan kondisi bioma seperti ini maka
hanya sedikit jumlah spesies tanaman yang mampu tumbuh.
o Daerah Sub-Tropik
Disebut
iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, musim dingin dan
musim semi. Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar
75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya
bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput
cepat mati dan membusuk ketika musim gugur.
Ciri
Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan
datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada
musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak
antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
o Daerah Kutub
Di daerah
ini jika pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Tapi
pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di
daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu
spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar
hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten.
Di belahan
utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari.
perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput
tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini
adalah rendeer, beruang putih, musk axen.
3. Pembagian Wilayah untuk
Penyebaran Binatang
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh
faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu
dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah.
Ilmu yang mempelajari persebaran fauna di muka bumi ini disebut Zoogeografi.
Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
mengatasi hambatan-hambatan. Jika tidak ada hambatan-hambatan, maka persebaran
hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan
sulit hidup di dataran rendah atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan
sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya.
Di samping itu, faktor sejarah geologi juga
mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut
pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif,
bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok seringkali mereka secara massal
mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu, pola persebaran fauna
tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga
terdapat di wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi
wilayah persebaran fauna atas delapan wilayah yaitu Ethiopian, Palearktik,
Oriental, Australian, Neotropikal dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Kedelapan
wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut.
o
Wilayah
Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari
sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang
khas daerah ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse,
jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilop, kijang, singa, jerapah,
harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di
wilayah ini adalah kuda Nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau
Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan
yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing,
tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
o
Wilayah
Palearktik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir
seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan
Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di
pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya,
menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang
tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika Utara,
binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke
wilayah lainnya.
o
Wilayah
Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika
Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini
adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison,
muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan
yang ada di wilayah Palearktik seperti kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan
bajing.
o
Wilayah
Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah,
Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian
besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya
adalah ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, lama (sejenis unta) di
padang pasir atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal
sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling,
beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan
ada sejenis kelelawar penghisap darah.
o
Wilayah
Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia
terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini
hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau,
orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah
badak bercula dua, gajah, beruang, antilop, berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain
kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia
Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
o
Wilayah
Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia
Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah
ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur).
Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung
cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara
lain buaya, kura-kura, ular piton.
o
Wilayah
Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan
di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian
daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya
hampir sama dengan wilayah Australian.
o
Wilayah
Antartik
Seperti namanya, maka wilayahnya mencakup kawasan
di Kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan
mampu menahan dingin, misalnya rusa kutub, burung pinguin, anjing laut, kelinci
kutub, dan beruang kutub.
C. EKOLOGI DAN DAMPAK PERKEMBANGAN
IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat
sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan
dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun
iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Dampak positif dan
dampak negatif dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
1. Bidang
Informasi dan komunikasi
Dalam
bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
·
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi
yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
·
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun
keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
·
Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat
mudah. Dan lain-lain
Disamping
keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
·
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
(Kompas)
·
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu
yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan
tertentu
·
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui
internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan
dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
·
Kecemasan teknologi, selain itu ada kecemasan skala
kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus,
kehilangan berbagai file penting dalam komputer
·
inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2.
Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam
bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat
kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
·
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
·
Terjadinya industrialisasi
·
Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri
baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi
dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin
meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan
teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan
bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara
individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih
penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
·
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut
pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan
dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah
tersebut.
·
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu
menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak
negatifnya antara lain; 1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan; 2.Sifat konsumtif
sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki
jalan pintas yang bermental “instant”.
3.
Bidang Sosial dan Budaya
Akibat
kemajuan teknologi bisa kita lihat :
·
Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar
yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi
sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan
pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women : From
Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John
Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin
membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota
parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
·
Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di
negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan
ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai
suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa
Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
·
Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek
kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang
disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun
demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
·
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang
terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin
dalam rohani”.
·
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan
kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan
sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti
perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
·
Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah
pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka
peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet
relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan
kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet)
telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui
internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
4.
Bidang Pendidikan
Teknologi
mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
·
Munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru
bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
·
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang
memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat
abstrak.
·
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping
itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
·
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes
inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui
compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada
akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
·
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu
untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan
juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang
rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha
menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
5.
Bidang politik
Beberapa
dampak yang dapat ditimbulkan dalam bidang politik :
·
Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan
teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah
baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak
berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas
menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
·
Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang
tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan
substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin
kental.
·
Di bidang politik internasional, juga terdapat
kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi
komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan
di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
Sehingga,
dari uraian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang
sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini,
telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan
gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang
rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap
dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan
berbagai efek negatif bagi manusia.
Dalam
setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi,
yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan
beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah
dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan
tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery),
penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan
rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai,
moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya
dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.
Sains
dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah
karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut
juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi
tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.
Sains
sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui saat ini adalah hasil
abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya.
Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang
membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran sains adalah bila dan hanya bila suatu
fenomena alami dapat cocok (fit) pada model-model dari suatu paradigma
yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat
merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut
merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila
hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur
sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang
membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang
ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada,
misalnya gaya gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron
didalam atom, proses radioactive decay dan lain sebagainya
merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya
ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai
kebenaran alami yang terhimpun dalam sains merupakan temuan (discovery)
manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber
dari sains.
Berbeda
dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi
diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya.
Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa
masyarakat, teknologipun tiada.
Teknologi
diciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya.
Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan
ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang
kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan
sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa.
Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi sering sulit dipahami
karena seakan terjadi secara obvious atau terjadi sepenuhnya
dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan
sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula terbentuknya
masyarakat manusia.
Sains
itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang
didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala
fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial.
Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas
tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.
Teknik
secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu.
Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat
sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia.
Ada
beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :
1. Fase
teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan
kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk
mengembalikannya ke alam.
2. Fase
teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan
sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan
penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan
baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan “ the second nature
“ atau alam kedua.
3. Fase
modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai
anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga
manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri
peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar
dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu
bahasa “ matematika “.
Tingkatan teknologi
berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut :
Teknologi
Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari
hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.Contoh : computer, laser,
bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini
adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya
perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya
ilmiah.
Teknologi
Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat
yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling
menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu
besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin.
Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya,
unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam
negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
Teknologi
Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang
digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan
di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan,
mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling
sederhana.
Dengan
kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi
informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung
pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat:
apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) –
menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia
si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.Berikut ini
akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan.
2.
Pemenuhan
Kebutuhan Primer dan Sekunder
Kebutuhan pokok/ utama yang harus dipenuhi.
1. Sandang
Manusia sebagai mahkluk susila
memerlukan pakaian, mula-mula pakaian jyang dikenakan hanya untuk menutupi
auratnya saja, kemudian poakaian juga berfungsi sebagai melindungi diri dari
serangan panas matahari dan udara dingin. Sekarang pakaian memepunya fungsi
yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan dengan menciptakan jenis yang sesauai
dengan kebutuhan, misalnya pakaina kerja, pakaian tidur, pakaian olah raga dan
sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status
sosial pakainya.
Kebutuhan manusia yang makin meningkat
juga mendorong manusia untuk menciptakan tekhologi yang dapat meningkatkan mutu
dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengadalkkan serat-serat
alami untuk membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat juga membuat serat-serat
sistentis dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun dari bahan galian seperti
sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polictilen)
2. Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia
untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas
maupun kantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Usah untuk memenuhi kebutuhan pangan
biasnya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yatiu dengan memperluas lahan
pertanian, dan dengan intensifikasi yaitu dengan meningkatkan mutu melalui
pemilihan bibit yang unggl, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan
tanaman yang lebih teliti dan pengelolaan pasca panen yang lebih sempurna.
Dengan memeanfaatkan IPA dan teknologi
yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggl dengan teknik
radiasi, rekayasa genetik dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang
memacu tumbuhnya daun, buanga atau buah lebih lebat dan lebih cepat. Penggunaan
mekanisme pertanian juga membantu manusia dalam mengollah lahan dan memungut
hasil panen dengan lebih cepat.
Disamping keuntungan yang diperoleh
akibat penggunaan teknologi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak
negatif yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman.
Racun pembasmi hama tanaman ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak,
meracuni hasil panen dan akhirnya meracuni manusia itu sendiri.
3. Papan
Dalam masa yang masih tradisional rumah
sangat tergantung pada bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah
pegunungan atap terbuat dari ijuk, di daerah pantai atap terbuat dari
daun rumbia, dan di daerah yang kaya dengan kayu seperti Kalimantan orang
membuat atap dengan sirap, di Toraja memekai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara
menggunakan ilalang.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan
manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, dimana lahan untuk
pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah
bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan yang makin ditingkatkan
kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya
sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung
dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang
memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan.
Pemenuhan Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder manusia timbul
setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama kebutuhan akibat manusia makin
memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan indrustri untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk
mengangkut barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau
diperlukan untuk hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan
yang makin terjamin, dan sebagainya.
1. Bidang
industri
Teknologi merupakan cara yang harus
dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat
baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih tegnologi (transfer
of technology)dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses
pengambilalihan ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru
dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang
adaktif). Serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi
protektif).
Secara positif indrustri memang
memberikan kegunaan yang besar bagi manusia, tetapi dampak sampingannya berupa
limbah indrustri dapat pula menimbulkan gangguan bagi penduduk yang bertempat
tinggal disekitar kawasan industri.
2. Bidang
transportasi
Penemuan roda memegang peranan penting
transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan
yang mudah, kemudian dapat dipermudah lagi dengan digunakan binatang penarik,
sehingga beban manusia semakin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang dapat
menggerakan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih
cepat.
Bersamaan dengan kemajuan di bidang
transportasi ini muncul pula dampak-dampak negatif, seperti tercemarnya udara
oleh banyaknya kendaraan bermotor, tercemarnya lautan, dan tercemarnya udara
olehh sisa pembakaran pesawat udara, yang jumlahnya setiap hari terus
bertambah.
3. Bidang
komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia perlu
berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan
bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat
komunikasi.
Kemajuan di bidang komunikasi ini dengan
ditemukannya telegraph yang masih mempergunakan kawat oleh samuel morse (1832),
kemudian disempurnakan oleh guighelmo marconi yang sudah tanpa kawat (1895).
Pada tahun 1872,Alexander Abraham Bell menemukan pesawat telpon, mula-mula
masih mempergunakan kawat, kemudian diganti dengan gelombang radio. Untuk
keperluan kantor, sekarang orang dapat mempergunakan telex (teleprinter
exchange).
Dengan ditemukannya satelit
telekomunikadi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan
secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan
yang lain.
Salah satu akibat positif dengan majunya
komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di
daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang
tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi
lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknik
sosial, sehingga perdebatan antara desa dan kota makin lama makin kecil .
4. Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan
oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi sumber
malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat diketahui
stuktur tubuh, organ-organ dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan
manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni in berkembang ilmu terapan yang secara
praktis berguna bagi kesejahteraan manusia.
Sementara itu manusia di bumi yang
jumlahnya di kota-kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit baru yang
sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi
frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan
manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan yang
dikenal dengan sress makin berkembang dalam masyarakat.
3.
Peran IPTEK Terhadap Bidang Sosial dan Budaya
Telah kita ketahui bahwa IPTEK telah berkembang pesat
dalam lapisan masyarakat. Hal tersebut mendukung berbagai peranan serta dampak
IPTEK dalam berbagai bidang, seperti Bidang Sosial, dan Budaya.
a). Bidang Sosial
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh
kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi
dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik selain
untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasan.
Dengan berkembangnya industri dan
kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan
tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa
pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sector
pertanian makin menurun.
Nilai social juga berubah. Pada masa
lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status
sosialnya dibandingkan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha
atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional yang mempunyai nilai
status yang tinggi.
Makin berkembangnya teknologi
menyebabkan industri memproduksi barang secara massal juga meningkat. Tetapi
sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan
atau pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang
dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering
kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan
melanggar hukum.
Dampak Positif :
· Meningkatkan
rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena
yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya
diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa
Barat tidak lagi melecehkan bangsa-bangsa di Asia.
· Tekanan,
kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras.
· keefektifan
biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi pembelajaran
secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang ke sekolah
atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet kepada anak
muridnya.
· Masyarakat
tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi mengenai berita,
cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca berita melalui media
online, dan tidak mengeluarkan biaya.
Dampak Negatifnya :
· Kenakalan
dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan
oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll sebagai media
porstitusi yang sudah jelas dapat merusak moral para generasi muda.
· Melemahkan
rasa gotong-royong dan saling tolong-menolong yang menjadi ciri khas masyarakat
Indonesia.
· Manusia
menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita tidak
perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat
bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut.
Masyarakat memang banyak yang mengeluh
mengenai dampak negatif dari kemajuan teknologi. Namun kegiatannya tetap
dilakukan karena memikirkan lebih banyak untung daripada ruginya. Meskipun
dampak negatif tidak lebih banyak dari pada dampak positifnya, kita tetap harus
menghindarinya, karena dampak yang kecil juga dapat menimbulkan dampak lain
yang lebih besar.
b). Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka
acuan bagi perilaku masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran,
keindahan, keadilan, kemanusiaan, dll) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk
membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari
warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan
peristiwa kehidupan.
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu
idea tau gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang
dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.
Jadi, bagaimana IPTEK mempengaruhi
masyarakat dalam kebudayaan, itu semua tergantung pada diri masyarakatnya
sendiri. Masyarakat harus selektif dan dapat bersifat kritis terhadap
perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Hendaknya kita menggunakan teknologi
tersebut seperlu dan sepentingnya kita saja, jangan karena teknologi, semua
menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah, sosialisasi di
masyarakat sekitar, dll.
Dampak Positif :
· Semakin
berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari segi ekonomi,
politik, pendidikan, dan lain sebagainya.
· Kemampuan
individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi dapat mereka
dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis teknologi.
Dampak Negatif :
· Penyalahgunaan
media teknologi sebagai sarana pencarian yang tidak ada hubungannya dengan ilmu
pengetahuan. Haltersebut dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan
sumber daya manusia yang bobrok dan tak berkualitas sedikitpun.
Sumber: