Minggu, 13 Januari 2019

Tugas 3 Sistem Informasi Psikologi

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
“Membuat Aplikasi Psikologi”










Disusun oleh :

4PA13
 Anggota Kelompok
1.   Novia Alverina Fani             (15515122)
2.   Riska Rahmayanti                 (16515061)
3.   Rocheline Jasmine                (16515230)
4.   Siti Soleha                             (16515640)





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019






Sistem Informasi Psikologi
Tugas 3 = Membuat Aplikasi Psikologi

CONTOH APLIKASI
DISTANCE HYPNOTHERAPY
TUJUAN
Terapi dapat dilakukan di rumah sehingga menghemat biaya dan mengefektifkan waktu. Mengurangi kekhawatiran calon klien yang malu mengungkapkan masalahnya dan ingin merahasiakan wajahnya agar tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya memiliki masalah psikologi.
BATASAN
Analisis suara untuk interaksi, suasana hening, klien harus berbaring atau bersandar menggunakan earphone yang tersambung dengan aplikasi.
KONTROL
Sistem internet komputer, audio disesuaikan suasana hati klien.
INPUT
Gelombang suara.
PROSES
Menganalisis semua data yang klien ungkapkan dan mengintregasikan dengan hasil terapi klien sebelumnya (terapi rutin) untuk mengetahui keberhasilan terapi dan penanganan trauma yang tepat.
OUTPUT
Respon suara tanggapan dari psikolog.
UMPAN BALIK
Penjernihan suara agar klien bisa mendengar lebih jelas, penggunaan sinyal yang stabil agar lancar, minim penggunaan baterai, variasi musik yang lebih banyak untuk rileksasi, fitur-fitur tambahan seperti pengiriman pesan, kamera, rekam audio, dll saat upgrade aplikasi.




Minggu, 28 Oktober 2018

Tugas 2 Sistem Informasi Psikologi


SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
“Contoh Sistem Dalam Psikologi”









Disusun oleh :

4PA13
 Anggota Kelompok
1.   Novia Alverina Fani             (15515122)
2.   Riska Rahmayanti                 (16515061)
3.   Rocheline Jasmine                (16515230)
4.   Siti Soleha                             (16515640)





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018








Contoh Sistem Dalam Psikologi
Tugas 2 = Contoh Sistem Dalam Psikologi
SYSTEM
ELEMENT
GOALS
INPUT
PROSES
OUTPUT
Aplikasi Pemantau Kesehatan Mental
Skor  permainan dari aplikasi
Skor diolah dengan logaritma
Analisis, intervensi
Deteksi perubahan mood pada Bipolar
Deteksi kepribadian orang dengan D.I.D.
Deteksi depresi pencegahan bunuh diri



























1.  Sistem
Aplikasi Permainan Pemantau Kesehatan Mental. Aplikasi ini berisi sekumpulan games yang bermacam-macam. Psikolog menggunakan aplikasi ini untuk mempermudah dan menarik perhatian klien agar mau melakukan pengetesan tanpa disadari dan psikolog mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menentukan diagnosa.

2.  Elemen-elemen
a.   Input
Input yang didapat berupa hasil permainan dari sebuah aplikasi yang dimainkan seseorang (skor). Penginputan ini didapat dari poin-poin pernyataan dan pertanyaan dari game dengan bobot yang berbeda-beda sesuai dengan respon yang diberikan klien dalam pengisisan dan cara klien bermain.
b.   Proses
Skor dari permainan diolah dengan logaritma untuk menghasilkan angka yang akan dianalisis. Proses ketika bermain pun akan diobservasi yaitu berupa agresivitas verbal saat lawan dalam permainan membuat kesal. Tidak hanya dari satu penilaian namun dari beberapa poin pun akan dipertimbangkan untuk penarikan diagnosa agar hasilnya akurat.
c.    Output
Dari angka tersebut dapat dianalisisi keadaan mood, tingkat stress, proses perubahan kepribadian guna mempermudah psikolog untuk melakukan intervensi.

3. Goals
Dapat mendeteksi perubahan mood pada orang dengan Bipolar, dapat mendeteksi kepribaadian apa yang sedang dominan pada orang dengan D.I.D. dan dapat mendeteksi tingkat stress, bahkan kondisi depresi seseorang guna pencegahan bunuh diri.


Tugas 1 Sistem Informasi Psikologi


SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
“Membuat Definisi”









Disusun oleh :

4PA13
 Anggota Kelompok
1.   Novia Alverina Fani            (15515122)
2.   Riska Rahmayanti                 (16515061)
3.   Rocheline Jasmine                (16515230)
4.   Siti Soleha                             (16515640)







FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

Sistem Informasi Psikologi
Tugas 1 = Membuat Definisi
1.   Definisi Sistem
Menurut APICS (1998) (dalam Gaspersz, 2005) Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju pencapaian suatu tujuan.
Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen funsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu (Kusrini, 2007).
Sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu (Rismansah, 2008).
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang berinteraksi atau saling tergantung secara teratur serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.

2.   Definisi Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini (Koniyo & Kusrini, 2007).
Informasi adalah data dengan olok banding, atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih jika dibandingkan dengan hasil semula (Rismansah, 2008).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (Hutahaean, 2014).
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih, berguna, dan bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan saat ini.

3.   Definisi Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran, proses mental, aktivitas motorik, kognitif dan juga emosional (Basuki, 2008).
Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan (Jahja, 2011).
Psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental (Sahlan, 2018).
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang secara ilmiah mempelajari dan mengkaji perilaku, proses mental, aktivitas motorik, kognitif, dan juga emosional dalam hubungan dengan lingkungan.

4.   Definisi Sistem Informasi Psikologi
Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Menurut Hutahaean (2014), sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi untuk mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

5.   Definisi Operasional Sistem Informasi Psikologi (berdasarkan kelompok)
Sistem informasi psikologi adalah kumpulan komponen (elemen) yang berinteraksi dan digunakan untuk memperoleh data yang sudah di proses yang bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai perilaku manusia dan proses mental.


Daftar Pustaka
Basuki, A., M., H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Gaspersz, V. (2005). Production planning and inventory control berdasarkan pendekatan sistem terintegrasi MRP II dan JIT menuju manufacturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana.

Koniyo, A., & Kusrini. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan microsoft SQL server. Yogyakarta: ANDI.

Kusrini. (2007). Strategi perancangan dan pengelolaan basis data. Yogyakarta: ANDI.

Rismansah, D. (2008). Manajemen administrasi perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Sahlan, A., K. (2018). Mendidik perspektif psikologi. Yogyakarta: Deepublish.

Minggu, 02 Juli 2017

Makalah Kelompok Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar 4

TUGAS EMPAT (4)
MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR

A.    HIMPUNAN BILANGAN
1.      Pengertian Himpunan dan Anggota Himpunan
Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek yang telah terdefinisi secara jelas atau sekumpulan objek yang mempunyai satu kesatuan serta mempunyai keterikatan diantara anggota-anggotanya.
Contoh himpunan:
- Kumpulan kata dalam kamus
- Kumpulan buku dalam perpustakaan
Sifat keterikatan yang ada dalam kumpulan tersebut biasa disebut sifat-sifat dari himpunan:
1. Setiap objek dapat dibedakan dari yang satu dengan yang lainnya yang ada dalam unsur/elemen dari himpunan itu sendiri.
2. Dapat dibedakan mana anggota himpunan dan mana yang bukan.
2.      Macam-macam Himpunan
1. Himpunan Kosong
Himpunan yang tidak memiliki elemen atau unsur. Simbol himpunan kosong
i. { }
ii. Ф atau Ǿ
Contoh : - himpunan nama hari yang diawali huruf z
-himpunan bilangan bulat 4<x<5
Jika ditulis dengan cara pencirian menjadi : A= {x/x}
2. Himpunan Bagian
Jika A adalah himpunan, B juga himpunan maka himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika untuk setiapn x elemen berada dalam himpunan A dan untuk setiap x elemen pula berada dalam himpunan B.
Simbol : “C”
3. Himpunan Bagian Sejati
Jika A adalah suatu himpunan dan B juga merupakan suatu himpunan maka himpunan A dikatakan himpunan bagian yang sejati dari himpunan B , jika dan hanya jika untuk setiap x elemen berada dalam himpunan B , paling sedikit sekurang kurangnyaada 1 elemen B Yang tidak berada dalam himpunan A.
4. Himpunan berhingga
Suatu himpunan yang elemen unsur/ anggotanya dapat dihitung banyaknya atau berhingga banyaknya. Biasanya untuk menyatakan atau menulis himpunan ini tidak perlu ditulis secara keseluruhan dari elemen-elemennya ,cukup ditulis anggota awalnya serta anggota akhirnya.
5. Himpunan Tak Berhingga
Suatu himpunan yang elemen / unsur maupun anggotanya tidak dapat dihitung banyaknya(tak berhingga). Untuk menyatakan / menulis himpunan ini tidak perlu ditulis semuanya ukup ditulis elemen awal dan titulis 3 titik tanpa ada elemen berikutnya.
6. Himpunan Semesta(S)
Suatu himpunan yang elemen/unsur anggotanya merupakan keseluruhan dari objek objek pembicaraan didalam himpunan itu sendiri.
7. Himpunan Complument ( Ac)
Jika S adalah himpunan semesta dan A merupakan suatu himpunan bagian dari himpunan S, Maka Ac adalah suatu himpunan yang elemen atau unsur atau anggotanya adalah yang tidak berada pada himpunan A itu sendiri.
8. Himpunan Bersandi
Jika A dalah himpunan dan B juga himpunan maka Himpunan A dikatakan himpunan bersandi dari himpunan B jika dan hanya jika paling sedikitnya ada satu atau lebih unsur atau elemen dari kedua himpunan tersebut mempunyai anggota yang sama.
9. Himpunan Lepas
Jika A adalah suatu Himpunan dan B juga himpunan , maka A dikatakan himpunan lepas dari himpunan b jika dan hanya jiak kedua himpunan tersebut tidak mengandung unsur atau elemen yang saling bersekutu.
10. Himpunan Sama
Jika A suatu himpunan dan b juga merupakan suatu himpunan maka himpunan A dikatakan Himpunan sama dengan himpunan B ,jika dan hanya jika untuk setiap x elemen berada dalam himpunan A dan x elemen berada pula pada himpunan B , begitu pula sebaliknya, maka dikatakan himpunan sama.
11. Himpunan Sederajat
Jika A merupakan suatu himpunan dan b juga merupaakan suatu himpunan, maka himpunan a dikatakan himpunan sederajat dengan himpunan B jika dan hanya jika kedua himpunan tersebut mempunyai jumlah bilangan kardinal.
3.      Operasi Antara Himpunan
1. Gabungan (union)
Adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota-anggota himpunan asal.
Notasi : È = { |Πatau Î }  
Contoh :
 (i) Jika = { 1, 2, 3, 8 } dan = { 7, 5, 2 }, maka È = { 1, 2, 3, 5, 7, 8 }
(ii) È Æ = A

2. Irisan (Interseksi)
    Adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota-anggota kedua himpunan sekaligus.
Notasi : Ç = { |Πdan Î }
 Contoh :
(i) Jika = {2, 4, 6, 8, 10} dan = {2, 8, 14, 16}, maka Ç = {2, 8}
(ii) Jika = { 1, 3, 5 } dan = { 2, 4, 6, 8 }, maka Ç = Æ . Artinya: // B

3.  Selisih (Minus) A – B
      Adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota A tetapi tidak menjadi anggota B.
Notasi : – = { |Πdan Ï } = A Ç
Contoh : (i)     Jika = { 1, 2, 3, …, 10 } dan = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka – = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan – = Æ
(ii) {1, 2, 4} – {1, 5, 3} = {2, 4}, tetapi {1, 5, 3} – {1, 2, 4} = {3, 5}

4.  Komplemen (complement)
Komplemen dari himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A.
Notasi :  = { |Î U dan Ï }
Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, …, 9 },
(i) jika = {1, 2, 6, 8}, maka  = {3, 4, 5, 7, 9}
(ii) jika = { x/2 ΠP< 9 }, maka  = { 1, 3, 5, 7, 9 }
4.      Himpunan Bilangan
1. Himpunan Bilangan Asli
Bilangan asli merupakan bilangan yang sering kita gunakan, seperti untuk menghitung banyaknya pengunjung dalam suatu pertunjukan seni atau banyaknya tamu yang menginap di hotel tertentu. Bilangan asli sering pula disebut sebagai bilangan natural karena secara alamiah kita mulai menghitung dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Bilangan-bilangan tersebut membentuk suatu himpunan bilangan yang disebut sebagai himpunan bilangan asli. Dengan demikian, himpunan bilangan asli didefinisikan sebagai himpunan bilangan yang diawali dengan angka 1 dan bertambah satu-satu.
Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf A dan anggota himpunan dari bilangan asli dinyatakan sebagai berikut.
A = {1, 2, 3, 4, …}.
2. Himpunan Bilangan Cacah
Dalam sebuah survei mengenai hobi siswa di kelas tertentu, diketahui bahwa banyak siswa yang hobi membaca 15 orang, hobi jalan-jalan sebanyak 16 orang, hobi olahraga sebanyak 9 orang dan tidak ada siswa yang memilih hobi menari. Untuk menyatakan banyaknya anggota yang tidak memiliki hobi menari tersebut, digunakan bilangan 0. Gabungan antara himpunan bilangan asli dan himpunan bilangan 0 ini disebut sebagai himpunan bilangan cacah.
Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf C dan anggota himpunan dari bilangan cacah dinyatakan sebagai berikut:
C = {0, 1, 2, 3, 4,…}.
3. Himpunan Bilangan Bulat
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan antara himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Bilangan ini dilambangkan dengan huruf B dan anggota himpunan dari bilangan bulat dinyatakan sebagai berikut:
B = {…, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, …}.
4. Himpunan Bilangan Rasional
Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan p, q B dan q ≠ 0. Bilangan p disebut pembilang dan q disebut penyebut. Himpunan bilangan rasional dilambangkan dengan huruf Q. Himpunan dari bilangan rasional dinyatakan sebagai berikut:
5. Himpunan Bilangan Irasional
Himpunan bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan p, q anggota B dan q ≠ 0. Contoh bilangan irasional adalah bilangan desimal yang tidak berulang (tidak berpola), misalnya: 2 , π, e, log 2. Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf I.
5.      Perbedaan Bilangan Bulat dengan Bilangan Riil
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, …) dan negatifnya (-1, -2, -3, …; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Dalam matematika, bilangan riil atau bilangan real menyatakan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, seperti 2,4871773339… atau 3.25678. Bilangan real meliputi bilangan rasional, seperti 42 dan −23/129, dan bilangan irasional, seperti π.

B.     RELASI
1.      Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan lain. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Contoh :
Empat orang anak yaitu Ria, Rian, Reni, dan Revi memilih jenis musik yang mereka sukai. Ternyata:
Ria dan Rian memilih musik pop.
Rian dan Reni memilih musik rock.
Rian, Reni, dan Revi memilih musik jazz.
Jika A = {Ria, Rian, Reni, Revi} dan B = {pop, rock, jazz}, maka dapat dibentuk relasi (hubungan) antara anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Relasi yang tepat dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi “menyukai”. Ria dipasangkan dengan pop, berarti Ria menyukai musik pop, Rian dipasangkan dengan pop, rock, dan jazz, berarti Rian menyukai tiga jenis musik, yaitu musik pop, rock, dan jazz, Reni dipasangkan dengan rock dan jazz, berarti Reni menyukai dua jenis musik, yaitu musik rock dan jazz, sedangkan Revi dipasangkan dengan jazz, berarti Revi menyukai musik pjazz. Relasi terebut dapat ditunjukkan dengan jelas pada gambar dibawah ini.


2.      Relasi dengan Diagram Panah
Empat orang anak yaitu Tias, Jamal, Farid, dan Dika memilih permainan yang mereka gemari. Ternyata:
Tias, Jamal, dan Farid memilih permainan voli.
Jamal dan Farid memilih permainan basket.
Farid dan Dika memilih permainan tenis.
Jika himpunan A = {Tias, Jamal, Farid, Dika} dan himpunan B = {voli, basket, tenis}. Terdapat relasi gemar bermain dari himpunan A ke himpunan B.

3.      Relasi Invers dan Komposisi Relasi
Relasi  Komposisi

Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke B dan g adalah fungsi dari B ke C , maka suatu fungsi h dari A ke C disebut fungsi komposisi. Fungsi komposisi tersebut dinyatakan dengan (dibaca: g bundaran f)


Fungsi Komposisi: (f o g)(x) = f(g(x))


     
                         
Fungsi Komposisi: (g o f)(x) = g(f(x))
   

Sifat-sifat Komposisi Fungsi
1. Pada umumnya tidak komutatif.
     

  
2. Operasi komposisi pada fungsi bersifat asosiatif.
      

       

3. Terdapat fungsi identitas   
      



Relasi Invers

Apabila f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka invers fungsi fadalah suatu relasi dari himpunan B ke himpunan A. Jadi, invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsiJika invers suatu fungsi merupakan fungsi, maka invers tersebut dinamakan fungsi invers dari fungsi semula.


Jika fungsi   
dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan 
maka invers fungsi f adalah 
dan dinyatakan sebagai  

Fungsi mempunyai fungsi invers  
jika dan hanya jika f merupakan fungsi (korespondensi satu-satu)
Langkah-langkah untuk menentukan rumus fungsi invers apabila fungsi f(x) telah diketahui:
1.    Mengubah persamaan y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y
2.    Bentuk x sebagai fungsi y tersebut dinamakan    
3.    Mengganti y pada , dan

4.    dengan x, sehingga diperoleh  
4.      Perbedaan Sifat Relasi
·       Sifat Reflekatif :
Misalkan R sebuah relasi yang didefinisikan pada himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat refleksif jika untuk p € P berlaku (p,p) €  R.

Contoh : Diberikan Himpunan P = {1,2,3}. Didefinisikan relasi R pada himpunan P dengan hasil adalah himpunan S = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3), (3,3), (3,2)}. Relasi R tersebut bersifat reflektif  sebab setiap angggota himpunan P berpasangan atau berelasi dengan dirinya sendiri.
·       Sifat Simetris :
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat simetris, apabila untuk setiap (x,y) € R berlaku (y,x) €  R.

Contoh : Diberikan himpunan P ={1,2,3}. Didefinisikan relasi R pada himpunan P dengan R ={(1,1), (1,2), (1,3), (2,2), (2,1), (3,1), (3,3)}. Relasi R tersebut bersifat simetris untuk setiap (x,y) € R, berlaku (y,x) € R.
·       Sifat Transitif :
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R bersifat Transitif, apabila untuk setiap (x,y) € R dan (y,z) € R maka berlaku (x,z) € R.

Contoh : Diberikan himpunan P ={1,2,3}. Didefinisikan relasi  pada himpunan P dengan hasil relasi adalah himpunan  R= {(1,1), (1,2), (1,3), (2,2), (2,1), (3,1), (3,3)}. Relasi R tersebut bersifat Transitif sebab (x,y) € R din (y,z) € R  berlaku (x,z) € R.

·       Sifat Antisimetris
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat antisimetris, apabila untuk setiap (x,y) € R dan (y,x) € R berlaku x=y.

Contoh : Diberikan himpunan C = {2,4,5}. Didefinisikan relasi R pada himpunan C dengan R = {(a,b) € a kelipatan b, ab € C} sehingga diperoleh R = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R tersebut bersifat antisimetris.

C.    FUNGSI
1.      Definisi Fungsi
Fungsi f adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil (Range). Untuk memberi nama suatu fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f, g, dan huruf lainnya. Maka f(x), yang di baca “ f dari x “ menunjukkan nilai yang diberikan oleh f kepada x. Misalkan : f(x) = x+ 2, maka f(3) = 3 + 2.
Sifat Fungsi :
1) Fungsi f :A? B disebut fungsi INTO. Karena ada kodomain yang tidak berpasangan dengan domain.
2) Fungsi f :A? B disebut fungsi INJEKTIF. Karena setiap kodomain berpasangan tepat satu dengan domain.
3) Fungsi f:A? B disebut fungsi SUBJEKTIF. Karena setiap kodomain berpasangan dengan domain.
4) Fungsi f:A? B disebut fungsi BIJEKTIF. Karena sebuah fungsi bersifat injektif sekaligus subjektif (korespondensi satu-satu). Maka jumlah anggota himpunan harus sama n(A) = n(B) Pemetaan khusus yang terjadi jika setiap anggota A dipasangkan tepat satu ke anggota B dan anggota B dipasangkan tepat satu dengan anggota A disebut KORESPONDENSI SATU SATU.
2.      Fungsi Satu Satu
Korespondensi satu-satu akan mungkin terjadi jika banyaknya anggota A = banyaknya anggota B.
Jenis-Jenis Fungsi
Jenis-jenis fungsi yang perlu kita ketahui diantaranya adalah :
A). Fungsi Konstan
Suatu fungsi f : A?B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan. Apabila untuk setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, di mana C bilangan konstan.
B). Fungsi Identitas
Fungsi Identitas adalah suatu fungsi f yang dinyatakan dalam rumus f(x) = x. Fungsi identitas sering dinyatakan dengan lambang I sehingga I(x) = x.
C). Fungsi Modulus Atau Fungsi Harga Mutlak
Fungsi modulus adalah fungsi f yang memuat bentuk nilai mutlak.
D). Fungsi Linear
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax + b, di mana a ? 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
E). Fungsi Kuadrat
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax2 + bx + c, di mana a ? 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya berupa parabola.
F). Fungsi Tangga (Bertingkat)
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi tangga apabila grafik fungsi f(x) berbentuk interval-interval yang sejajar.
G). Fungsi Modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini memetakan setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga mutlaknya.
H). Fungsi Ganjil Dan Fungsi Genap
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi ganjil apabila berlaku f(–x) = –f(x) dan disebut fungsi genap apabila berlaku f(–x) = f(x). Jika f(–x) ? –f(x) maka fungsi ini tidak genap dan tidak ganjil.
3.      Perbedaan Domain, Kodomain, dan Range Suatu Fungsi
Pada relasi dari himpunan A ke B, himpunan A disebut Domain (daerah asal) himpunan B disebut Kodomain (daerah kawan) dan semua anggota B yang mendapat pasangan dari A disebut Range (derah hasil).
Contoh :
Tentukanlah domain, kodomain dan range dari relasi di bawah ini:


Jawab:
A.    Domain = { 3, 5 }
Kodomain = { 1, 2, 6, 8, 9}
Range = { 1, 2, 8}
B.    Domain = { 3, 5, 7, 8}
Kodomain = { 1, 2, 3, 4, 7, 8}
Range = { {1, 2, 3, 4, 7, 8}


Sumber :